Pages

Friday, October 4, 2013

KAI Gandeng Len Buat Sistem Berantas Percaloan


JAKARTA - PT KAI (Persero) dan PT Len Industri (Persero) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Rekayasa dan Manufaktur dalam bidang Perkeretaapian teknologi Informasi dan Telekomunikasi.Kerjasama ini diwujudkan melalui pengembangan sistem manajemen operasi kereta api, verifikasi E-KTP dan penerapan RFID (Radio Frequency Identification).
Direktur Utama PT Len Industri, Abraham Mose mengatakan, penandatangan MoU ini merupakan realisasi dari program sinergi antar sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
"Peranan Len dalam sinergi ini mencakup pengembangan solusi deteksi keberadaan kereta api, pengembangan sistem manajemen operasi kereta api, verifikasi E-KTP, verifikasi tiket dan penerapan RFID," terang Mose di sela-sela acara penandatanganan kerjasama di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (4/10).
Pria yang akrab disapa Mose ini menjelaskan, untuk verifikasi E-KTP sendiri bertujuan untuk mengetahui KTP palsu pada saat pembelian tiket. Pada tahap awal pemasangan verifikasi E-KTP rencananya akan dipasang di stasiun-stasiun besar. "Ini juga untuk menghindari praktek percaloan," ucapnya.
Dia berharap dengan terbentuknya sinergi antar BUMN ini bisa menambah kenyamanan dalam bertransportasi, khususnya kereta api dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. "Kami akan selalu hadir dan ada untuk bersinergi dengan KAI," harap dia.
Mengenai besarnya dana yang akan dikeluarkan untuk kerjasama ini, Mose belum bisa merinci secara detail. Sebab pemasangan alat ini belum diketahui berapa banyak jumlahnya. "Kalau untuk pemasangan verikasi E-KTP sekitar Rp 50 juta untuk satu alat. Kalau totalnya kita belum bisa merinci secara keseluruhan," akunya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT KAI, Ignasius Jonan menuturkan dengan adanya kerjasama dengan Len Industri, maka bisa memudahkan pihaknya untuk memonitor adanya penipuan.
"Dengan kerjasama ini salah satunya dapat memudahkan kami untuk memonitor praktek percaloan yang kerap memalsukan data KTP," pungkasnya. (chi/jpnn)

Tuesday, October 1, 2013

Dahlan Iskan Dorong Garuda Beli Pesawat Buatan Anak Negeri



JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mendorong PT Garuda Indonesia untuk membeli pesawat buatan dalam negeri milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Bekas Dirut PLN ini mengaku sudah menyampaikan usulannya itu pada Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
"Sudah pasti, saya sarankan ke Pak Emir, bahwa ke depannya jangka panjang, kita harus dorong Garuda untuk membeli pesawat buatan PT DI," ujar Dahlan usai menghadiri penandatangan kerjasama pembelian pesawat ATR72-600 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (1/10).
Untuk saat ini, Dahlan setuju bahwa Garuda membeli armada buatan luar negeri. Sebab jika itu tidak dilakukan, artinya Garuda akan tertinggal dengan maskapai penerbangan lainnya.
"Mereka memerlukan (pesawat ATR,red) sangat mendesak, artinya bahwa kalau tidak ditandatangani kerjasama ini artinya Garuda akan ketinggalan dari penerbangan yang lain katakanlah dengan Lion," terangnya.
Meski begitu, pria asal Magetan ini tak mau terburu-buru memaksa Garuda menggunakan pesawat buatan PT DI. Sebab Dahlan sadar bahwa bukan perkara mudah bagi PT DI untuk memproduksi pesawat. Dia menilai pesawat buatan PT DI bisa digunakan oleh Garuda sekitar tiga tahun lagi.
"Jadi tadi itu saya di satu pihak senang (Garuda beli ATR,red) berarti Garuda bisa berkembang, dilain pihak saya menderita batin. Kenapa yang begini-begini bukan buatan Bandung (PT DI,red). Tapi memang saya tidak boleh juga terlalu emosional. Membuat pesawat itu butuh waktu kira-kira perlu dua tahun lagi. Target beli pesawat PT DI, jangka menengah 3 tahun lagi lah bisa," pungkasnya. (chi/jpnn)

Sunday, September 29, 2013

Monorel Peti Kemas Pertama di Dunia Lahir di Surabaya


SURABAYA – Konsorsium BUMN kembali melahirkan inovasi baru dalam bidang transportasi darat. Kali ini empat BUMN berkolaborasi untuk mengembangkan monorel pengangkut peti kemas atau automated container transporter (ACT).

ACT diuji coba kali pertama di hadapan Menteri BUMN Dahlan Iskan kemarin (28/9) di depan kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.
Saat meninjau, Dahlan mengatakan, monorel peti kemas tersebut dapat menjadi solusi atas persoalan kepadatan di jalan darat. ”Kalau kontainer bisa dikirim dengan monorel, kepadatan sekaligus kehancuran jalan raya bisa dihindari,” kata Dahlan setelah mengikuti senam sehat di lapangan Prapat Kurung dan dilanjutkan demo monorel peti kemas kemarin (28/9).
Dalam demo yang berlangsung singkat tersebut, satu kereta api mengangkut satu kontainer. Lantaran laju kereta yang didemokan lamban, Dahlan lantas menceletuk. ”Tentu (setelah dioperasikan) kecepatannya tidak begini kan?” tanya dia yang disambut tawa para pejabat BUMN yang ikut menyaksikan.
Realitanya, dalam pengoperasian, satu kereta api bisa mengangkut tiga rangkaian kontainer sekaligus dengan kecepatan 40 km per jam. ”Jadi, tiap lima menit sekali lewat dan memanfaatkan double track (rel ganda),” lanjut Dahlan.
Monorel pengangkut peti kemas merupakan peralatan penunjang yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Perak dan Terminal Multipurpose Teluk Lamong dengan panjang lintasan 11,445 km. Diperkirakan, proyek tersebut membutuhkan investasi sedikitnya Rp 2,5 triliun.
Dalam rencana proyek itu, PT Pelindo III dan PT Adhi Karya menjadi pemilik proyek. Sementara itu, pelaksana proyek adalah PT Adhi Karya, PT Industri Kereta Api (Inka) Indonesia, dan PT LEN Industri. Pembangunan diestimasikan memerlukan waktu dua tahun.   
”Nah, kalau nanti bisa diwujudkan, ini bakal menjadi ide yang luar biasa dan pertama di dunia. Serta, untuk kali pertama pelabuhan pakai ini. Makanya, saya berterima kasih kepada Pelindo III atas terobosan ini, juga kepada Adhi Karya, Inka, dan LEN Industri. Tidak lupa kepada BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) karena ahli-ahli di BPPT dapat mengaplikasikan untuk kepentingan masyarakat secara nyata dan tidak sekadar di dalam dokumen,” tutur Dahlan.
Selain itu, Dahlan menyambut baik rencana konsorsium mengurus hak paten monorel pengangkutan peti kemas tersebut. Menurut dia, proyek itu merupakan hasil kerja keras para BUMN sehingga layak bila dipatenkan.
”Saat ini hak paten atas monorel itu masih diurus. Apalagi, monorel peti kemas adalah inisiatif dan pemikiran dari teman-teman BUMN. Karena itu, saya minta itu diurus dengan serius,” tandas Dahlan
Ke depan, lanjut Dahlan, monorel peti kemas memungkinkan dikembangkan ke pelabuhan lain. Terutama pelabuhan dengan tingkat kepadatan cukup tinggi seperti di Tanjung Priok. Tujuan utama monorel peti kemas, yakni mengurangi kepadatan di jalan raya, dinilai sesuai dengan karakteristik pelabuhan terbesar di Indonesia itu. ”Nanti menyusul di pelabuhan lainnya, utamanya Tanjung Priok. Sebab, monorel peti kemas itu juga untuk efisiensi,” tambahnya.
Kunjungan Dahlan dilanjutkan ke proyek Terminal Multipurpose Teluk Lamong dengan mengendarai kapal laut. Di situ Dahlan jalan kaki mengelilingi proyek yang pengerjaannya sudah mencapai 61,5 persen. Mulai pengerjaan dermaga internasional, dermaga domestik, lapangan penumpukan, hingga perkantoran. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon di pintu masuk terminal di kawasan Osowilangon
Selain Dahlan, para direksi dari BUMN terkait ikut menanam pohon. ”Apakah direksi dan komisaris sudah di tempat masing-masing" Saya hitung mundur ya, lima, empat, tiga, dua, satu,” kata Dahlan diikuti dengan penanaman pohon secara serentak.
Setelah menanam, Dahlan berseru kepada para petugas setempat. ”Saya minta tanaman ini disiram dengan baik, apalagi saat tidak ada hujan. Sekarang silakan semua melanjutkan kegiatan di sini karena saya harus segera ke Kalimantan Timur,” ucap Dahlan menyudahi agenda kunjungan pagi itu.
Di bagian lain, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III Husein Latief mengatakan, hingga sekarang pengembangan Terminal Multipurpose Teluk Lamong masih berjalan sesuai dengan target.
”Semoga Mei sudah selesai dan bisa dioperasikan. Kami ingin Terminal Teluk Lamong dapat menekan waiting time (waktu tunggu) kapal. Pada 2014 dermaga internasional bisa menampung dua kapal sekaligus dan dermaga domestik dengan kapal lebih kecil bisa tiga kapal sekaligus. Sedangkan 2016 kapasitas dermaga internasional bisa empat kapal sekaligus dan domestik sekitar enam kapal,” urainya. (res/c10/kim)
http://m.jpnn.com/news.php?id=193248

Saturday, September 28, 2013

The Next N-250 Bakal Mengangkasa di 2018

“Soal buat pesawat kita masih lebih bagus dan jauh di atas China, dari segi kualitas kita masih oke,”

Jakarta - The next N-250 Gatotkaca atau Regio Prop 80 (R80) ditargetkan sudah bisa diproduksi pada 2018. Saat ini R80 masih dalam tahap desain awal atau baru 10%.

“R80 sudah bisa diproduksi dan dijual kami targetkan pada 2018,” kata Komisaris PT Ragio Aviasi Industri (RAI) Ilham A. Habibie kepada detikFinance ketika ditemui di kantornya di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, seperti dikutip, Senin (18/3/2013).

Dikatakan Ilham yang saat ini proses pengerjaan R80 masih dalam tahap desain awal.

“Baru 10%, karena masih dalam tahap desain awal, saat ini sih desain awal masih digarap 20-40 orang, tapi kalau sudah masuk dalam tahap desain rinci yang mengerjakan sudah ratusan orang,” ungkap Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Riset dan Teknologi ini.

Ilham menargetkan R80 baru akan berproduksi secara keseluruhan pada 2018. “Jika sesuai dengan rencana kami, pada 2018 baru R80 berproduksi total, artinya sudah terkirim dan digunakan airlines,” ucap Ilham.

Untuk mewujudkan target tersebut,saat ini PT Ragio Aviasi Industri (RAI) menyiapkan dana investasi kurang lebih mencapai US$ 400-500 juta.

“Untuk tahap awal kita butuh dana investasi US$ 400-500 juta, tapi itu merupakan dana yang kita galang sendiri dari beberapa pihak namun sifatnya masih pribadi, tapi kalau bener-benar sudah jalan dan butuh dana cukup besar kita bisa gandeng investor atau melepas saham ke publik atau IPO, itu ada tahap-tahapannya,” tandas Ilham.

(rrd/ang)

http://finance.detik.com/read/2013/03/18/114416/2196611/1036/the-next-n-250-bakal-mengangkasa-di-2018?f9911013

Wuih! Pesawat R80 Buatan Perusahaan Habibie Bakal Diproduksi

Prototipe Pesawat /N250 yang akan dipercanggih menjadi pesawat R80 

Ambisi mantan Presiden BJ Habibie segera menjadi kenyataan. Indonesia bakal kembali memproduksi pesawat terbang. Kali ini burung besi yang direncanakan untuk 'dilahirkan' Habibie, yakni Regio Prop 80 (R80).

PT Ragio Aviasi Industri (RAI) kini tengah berada dalam tahap awal pembuatan R80. Pesawat ini bakal dibuat lebih hebat dari N250 yang juga pernah diluncurkan Indonesia melalui Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN/sekarang PT Dirgantara Indonesia).

"Kita buat lebih hebat," kata Habibie usai berpidato di Rakornas Riset dan Teknologi di Kemenristek, Jakarta, Rabu (28/8/2013).

"It's a surprise, you'll see it, ok (ini adalah kejutan, Anda akan melihatnya)," ucapnya. Habibie menuturkan, R80 direncanakan memiliki daya tampung sebanyak 80 kursi. Pesawat ini ditargetkan akan memulai penerbangan pertamanya pada 2018 mendatang.

Komisaris PT RAI Ilham A Habibie menyatakan, R80 merupakan generasi the next N250 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara Indonesia. Saat ini pembuatan R80 telah mencapai 10 persen. Kemampuan, desain dan teknologi R80 akan mirip dengan N250. Namun dari segi ukuran, R80 memiliki besar dan panjang yang lebih maksimal dibandingkan N250.

R80 akan menggunakan baling-baling di bagian atas badan pesawat sebagai penggerak, seperti N250. Dengan menggunakan baling-baling, konsumsi bahan bakar akan jauh lebih irit.

R80 ini, didesain untuk jarak tempuh kurang dari 600 km. Karena itu dapat dipastikan akan semakin irit bahan bakar. Untuk produksi tahap awal ini R80 menghabiskan US$ 400 juta. (Ant/Ndy/Yus) (Liputan6.com)

Thursday, September 26, 2013

Dahlan Akan Uji Coba Teknologi Baru Tanjung Perak


Surabaya - Menteri BUMN Dahlan Iskan direncanakan mendemonstrasikan proyek monorel Automated Container Transport (ACT) di Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu 28 September 2013. Juru bicara PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, mengatakan proyek monorel Petikemas tersebut menghubungkan Terminal Teluk Lamong dan Pelabuhan Tanjung Perak.

Menurutnya, ACT merupakan salah satu solusi atas permasalahan kemacetan beberapa ruas jalan di sekitar depo petikemas dan Pelabuhan Tanjung Perak. Kemacetan ini menimbulkan inefisiensi pada distribusi logistik barang. "Bila ini berhasil dilakukan, maka direncanakan juga akan dibagun di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta," kata Edi kepada Tempo, Kamis 26 September 2013.

Proyek dengan investasi sekitar Rp 2 triliun tersebut digarap PT Pelindo III dan PT Adhikarya selaku kontraktor. Sementara ACT dirakit oleh PT Inka dan PT LEN dengan pengujian kelayakan proyek oleh BPPT. Selain mendemonstrasikan ACT, Dahlan Iskan juga dijadwalkan melihat perkembangan proyek pembangunan Terminal Penumpang modern di Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah itu meninjau mega proyek Terminal Teluk Lamong dan melakukan kegiatan penghijauan disana.

Edi berharap, proses konstruksi terminal penumpang modern bisa diselesaikan april 2014 mendatang sehingga diharapkan berbarengan dengan penyelesaian Terminal Teluk Lamong yang akan dioperasikan pada awal mei 2014. "Terkait ground breaking monorel ACT diharapkan sudah bisa dimulai dibangun pada awal tahun 2014 dan diperkirakan membutuhkan waktu pengerjaan 1,5-2 tahun", ucapnya.

Nantinya ada 5 Sentra Train Station (STS), yakni STS Teluk Lamong, STS Greges, STS Kalianak, STS Tanjung Batu dan STS Tanjung Perak. STS berfungsi sebagai terminal bongkar muat petikemas menggunakan ACT. Sebelum diangkut ACT, petikemas dari depo akan dikirim menggunakan truk ke STS. Pelindo III juga berencana membentuk anak usaha yang menjalankan unit bisnis ACT. Setelah BPPT menyatakan proyek tersebut lulus uji kelayakan, Pelindo III segera membahas pembagian komposisi modal dengan PT Adhi Karya. "Bagi-bagi modal ini menunggu uji kelayakan keluar dulu," katanya. (Tempo.co.id)

Menhan: Indonesia Butuh Tentara Khusus Perang Siber


MAKASSAR -- Indonesia di zaman informasi dan teknologi ini membutuhkan tentara khusus untuk melawan dan menangkal perang khusus dalam bentuk siber atau cyber army. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Makassar Rabu (26/9). 

"Kita ini memang harus mempunyai tentara khusus di bidang siber karena perang itu bukan hanya dalam bentuk gerilya maupun fisik tetapi butuh juga tentara yang mampu melawan perang di dunia siber," tegasnya didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman.

Ia mengatakan, di dunia IT sekarang ini banyak penjahat-penjahat atau orang iseng yang ingin mencoba meretas beberapa informasi penting yang seharusnya tidak untuk diketahui masyarakat umum.

Kepandaian sebagian masyarakat sekarang seperti pembobol ataupun peretas kunci rahasia (hacker) itu sudah harus diantisipasi karena di negara besar seperti Indonesia punya banyak informasi yang harus dilindungi.

Makanya, pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan segera membentuk satuan khusus tentara siber untuk menangkal serangan di dunia siber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara.

"Kami berencana membentuk cyber army. Setiap tahun kami lakukan kompetisi cyber dan ada yang dikhususkan bertahan maupun menyerang," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.

Pembentukan "cyber army" merupakan bagian dari pembangunan pertahanan sistem komunikasi siskom) dan sistem informasi (sisinfo) Kementerian Pertahanan.

Ia menegaskan "cyber army" yang dibentuk akan terdiri atas kalangan militer yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD), TNI AU, dan TNI AL hingga kalangan sipil.

"Serangan cyber yang dapat mengganggu kedaulatan bangsa saat ini cukup terbuka lebar. Cyber army akan terdiri dari militer nonmiliter dan dibentuk untuk menangkal serangan tersebut," ucap Purnomo.

Sebelumnya, Kemhan juga berencana membangun Pusat Pertahanan Siber (Cyber Defence) untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah dari kejahatan dunia maya.

Pembangunan pertahanan siber itu, kata Purnomo, juga melibatkan tiga angkatan, yakni TNI AD, TNI AL, TNI AU. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membantu tata kelola, infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusianya. (Republika.co.id)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...