Pages

Sunday, April 21, 2013

PT DI Kerjakan 3.000 Komponen Sayap Untuk AirBus




Jakarta—Uni Eropa berjanji menjadikan Indonesia sebagai mitra dagang strategis. Namun faktanya 10 tahun terakhir, volume perdagangan kedua pihak justru menurun 4 persen. Indonesia masih mencatat surplus tahun lalu USD 4 miliar.

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Julian Wilson mengatakan untuk meningkatkan perdagangan, pihaknya harus memberi bukti apresiasi terhadap pelaku usaha Indonesia. Sebagai bentuk kepercayaan atas kualitas sumber daya tanah air, Airbus, perusahaan pembuat pesawat terkemuka di Benua Biru, menggandeng PT Dirgantara Indonesia (DI) yang bermarkas di Bandung.

Namun, PT DI hanya diberi order membuat pangkal sayap pesawat Airbus. “Investasi Uni Eropa di Indonesia berdasarkan kepercayaan kami pada kualitas sumber daya anda. Itu sebabnya kami menyerahkan pembuatan pangkal sayap Airbus seri kepada perusahaan DI di Bandung,” ujarnya di Le Meridien, Jakarta, Indonesia, Selasa (9/4).

Dia mengatakan investasi yang krusial seperti pesanan ke PT DI akan menjadi ciri khas penanaman modal asal Eropa. Wilson berharap pemerintah maupun pelaku usaha akan menerapkan kepercayaan serupa terhadap pihaknya.

“Pangkal sayap pesawat itu sangat penting. Suku cadang sepenting itu kami serahkan pembuatannya kepada perusahaan Indonesia,” katanya.

Perusahaan pelat merah yang didirikan mantan Presiden BJ Habibie ini, hingga tahun lalu telah memproduksi pangkal sayap untuk 3.000 pesawat Airbus. Produk buatan Indonesia itu dipasang di pesawat Airbus jenis A 230-21 dan A 231 yang terbang ke seluruh penjuru dunia.

Sampai saat ini, perusahaan Eropa di Tanah Air menyediakan 1,1 juta lapangan kerja bagi warga Indonesia. Wilson mengatakan pihaknya juga merupakan investor terbesar kedua di Indonesia, khususnya di sektor minyak dan gas.

Karena itu, dia berharap Indonesia bisa segera membahas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk meliberalisasi perdagangan kedua pihak.

Di sisi lain, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengakui Eropa sudah memberi kepercayaan besar terhadap Indonesia. Dia ingin agar kerja sama ini ditingkatkan pada aspek penguatan kualitas sumber daya manusia, khususnya agar Eropa memberi tahu cara memproduksi barang ramah lingkungan.

“Bagi kami kerja sama ini tidak cukup hanya dipercaya membuat sayap buat Airbus. Kami juga ingin merangkak di rantai nilai perdagangan dunia, kami ingin prinsip ramah lingkungan dapat diberikan oleh rekan kita dari Eropa kepada produk-produk Indonesia,” kata Gita.

Menyoroti turunnya volume perdagangan dengan Eropa, Mendag melihat hal itu wajar karena Indonesia memiliki banyak mitra dagang baru non-tradisional. Dia percaya bila produk Indonesia semakin berkualitas, maka penerimaannya di pasar Eropa akan kembali meningkat.

“Kalau melihat demand sight di Eropa mereka lebih peka dengan isu lingkungan. Penurunan itu bukan karena Eropa tidak lagi tertarik dengan Indonesia. Kalau produk kita semakin bernilai tambah, saya yakin volume perdagangan kedua pihak akan meningkat jauh lebih besar dari sekarang,” ucapnya.[merdeka]

Sumber : pikiran merdeka

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...