JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menyusun ulang beberapa rencana pembelian senjata. Salah satunya adalah anggaran untuk pos TNI Angkatan Darat (AD) membeli rudal Javelin.
Rudal canggih antitank itu sudah diuji coba TNI-AD. "Masih dalam tahap pengkajian. Itu perencanaan yang diusulkan TNI-AD," ujar Staf Ahli Menteri Pertahanan Mayjen Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (21/6).
Usul tersebut akan dibahas dalam komite pengadaan yang diketuai Wakil Menteri Pertahanan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin. Menurut Hartind, setiap pengadaan senjata baru selalu melalui satu pintu. Itu merupakan upaya transparansi sekaligus kontrol kualitas. "Kita sudah tidak pakai lagi rekanan atau pihak ketiga, kalau bisa G-to-G (government-to-government, Red)," kata mantan atase pertahanan KBRI Malaysia tersebut.
Dari sisi kualitas dan efektivitas rudal Javelin, Hartind menilai bagus. "TNI-AD akan semakin kuat karena tipenya sesuai untuk pertahanan infanteri," jelasnya.
TNI berniat memborong peluncur rudal antitank (ATGM) canggih buatan Amerika Serikat (AS) itu. Rudal tersebut mampu mengunci sasaran dan mengikuti ke mana pun target berjalan dengan daya ledak yang luar biasa. Rudal antitank baru bernama Javelin itu dipamerkan dan diperagakan penggunaannya seusai pembukaan latihan gabungan Garuda Shield TNI-AD dengan Tentara AS di Pasifik (USARPAC) beberapa waktu lalu. (rdl/c9/ca)(Jppn)
No comments:
Post a Comment