Pages

Thursday, August 1, 2013

Rusia Terima Suaka Snowden, Amerika Kecewa

Penumpang tengah bersantap di sebuah Cafe di Bandara Transit Sheremetyevo Moskow, dengan latar belakang layar televisi yang tengah menayangkan berita tentang Edward Snowden.























MOSKOW -- Pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden berterima kasih kepada Rusia karena memberinya suaka sementara selama satu tahun. Suaka tersebut membuatnya dapat meninggalkan bandara Moskow yang dia tempati sejak Juni lalu. 

Pernyataan terima kasih itu disampaikannya melalui laman WikiLeaks. 

Dalam pernyataan itu, Snowden juga menuding pemerintah AS "tidak menunjukkan rasa hormat" terhadap hukum internasional. 

"Selama delapan minggu terakhir ini, kita melihat bagaimana pemerintahan Obama tidak menghormati hukum internasional maupun hukum dalam negeri, namun pada akhirnya hukumlah yang mendapat kemenangan," kata Snowden dalam pernyataan pertamanya kepada masyarakat umum sejak ia meninggalkan bandar udara Sheremetyevo di Moskow. 

"Saya berterima kasih kepada Federasi Rusia karena telah memberikan tempat perlindungan, sesuai dengan hukum yang berlaku di negara itu dan kewajiban-kewajiban internasionalnya."

Snowden, yang diburu Amerika Serikat atas tuntutan melakukan kejahatan setelah membocorkan rincian program pengintaian rahasia besar-besaran oleh AS, akhirnya berhasil meninggalkan Sheremetyevo pada hari Kamis. 

Sebelumnya, ia terjebak berada di bandara tersebut selama lebih dari lima minggu setelah tiba dari Hong Kong. 

WikiLeaks mengatakan Snowden meninggalkan bandara dengan ditemani oleh penasihat hukum laman kelompok anti-kerahasiaan itu, Sarah Harrison, yang terus mendampingi Snowden selama ia berada di bandara, dan bahwa kedua sosok itu pergi ke "tempat yang aman dan rahasia". 

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, menggambarkan upaya pencarian suaka Snowden yang berhasil itu sebagai kemenangan dalam perjuangan melawan "perang terhadap pembocor rahasia" yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. 

"Amerika Serikat tidak lagi bisa meneruskan aksi pengintaian terhadap para warga dunia dan penjajahan digitalnya terhadap negara-negara berdaulat," kata Assange dalam sebuah pernyataan. 

"Masyarakat umum tidak lagi harus berjuang untuk itu. Para pembocor rahasia akan terus muncul sampai pemerintah mematuhi perundang-undangan dan pernyataannya sendiri."

WikiLeaks, yang seperti halnya Snowden telah membuat pemerintah AS marah dengan menerbitkan ratusan ribu dokumen rahasia, menyatakan terima kasih kepada para staf di bandara yang telah memberikan bantuan kepada Snowden dan Harrison. 

Pemerintah AS  sendiri menyuarakan kekecewaan kepada Rusia atas keputusannya tersebut. 
Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan mereka mempertimbangkan untuk mempertemukan Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dijadwal pada September mendatang.

Data terbaru yang dibocorkan Snowden adalah pemerintah AS membayar 150 juta dolar AS kepada agen mata-mata Inggris, GCHQ untuk mengamankan akses dan pengaruh pada program intelijen Inggris. 

Dalam laporan BBC, pengacara Snowden, Anatoly Kucherena mengatakan kliennya meninggalkan bandara Sheremetyevo pada pukul 14.00 waktu setempat ke sebuah tempat yang dirahasiakan. Sambil menunjukkan fotokopi dokumen yang diterbitkan untuk kliennya, dia menilai Snowden merupakan orang paling dikejar di seluruh dunia. 

Kucherena mengatakan Snowden dilindungi oleh ahli hukum dari organisasi Wikileaks. Layanan Migrasi Federal Rusia mengkonfirmasi Snowden tentang pemberian perlindungan tersebut. 

AS menginginkan agar Snowden diserahkan kepada pihaknya untuk menghadapi tuntutan terkait dengan kegiatan mata-mata. 

Namun, seorang pejabat Kremlin mengatakan hubungan tidak akan menjadi buruk hanya karena apa yang disebutnya sebagai kasus "yang relatif tidak penting". 

Gambar-gambar yang muncul di televisi Rusia memperlihatkan dokumen baru Snowden, yang mirip dengan paspor Rusia, dan menunjukkan bahwa ia telah diberi suaka selama setahun terhitung mulai tanggal 31 Juli. 

"Ia adalah sosok yang paling diburu di planet Bumi ini. Menurut anda, apa yang akan ia lakukan? Ia harus memikirkan tentang keamanan dirinya. Saya tidak bisa mengatakan ke mana ia pergi," kata pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, kepada Reuters. 

"Saya mengantarkannya ke sebuah taksi sekira 15 sampai 20 menit lalu dan menyerahkan kepadanya sertifikat yang menyebutkan bahwa ia mendapatkan status pengungsi di Federasi Rusia," tutur Kucherena. 

"Ia boleh tinggal di manapun di Rusia. Itu pilihan pribadi dia."

Ia mengatakan Snowden, yang paspornya ASnya dibatalkan oleh Washington setelah ia terbang ke Moskow dari Hong Kong pada 23 Juni lalu, tidak akan tinggal di sebuah kedutaan di Moskow, kendati tiga negara Amerika Latin telah menawarkan tempat perlindungan baginya. 

Snowden (30 tahun), didampingi oleh Sarah Harrison, yang membenarkan bahwa warga AS itu telah meninggalkan bandara. Lalu bagaimana selanjutnya Snowden menghidupi dirinya sendiri ?

"Snowden adalah seorang ahli, seorang ahli dengan kemampuan yang sangat tinggi dan saya menerima surat-surat dari berbagai perusahaan dan warga negara yang sangat ingin menariknya untuk bekerja dengan mereka. Ia tidak akan ada masalah tentang itu (untuk mendapatkan pekerjaan, red)," kata pengacara tersebut. 

"Ia perlu mendapat pekerjaan. Ia bukan orang kaya dan uang yang ia punya, tentunya dia punya, dikeluarkan untuk membeli makanan. Tentunya ia sadar bahwa ia harus bekerja untuk membiayai hidupnya."

Snowden pada hari Kamis sudah mendapat tawaran pekerjaan dari sebuah situs jaringan sosial sangat populer di Rusia, beberapa jam setelah bekas pegawai badan intelijen AS itu mendapatkan suaka di Rusia. (dari berbagai sumber : Republika, Antara, dan Reuters).

Tamparan keras untuk Washington

Berita di atas jelas merupakan tamparan keras untuk Washington oleh Rusia, yang sama sekali tidak mau tunduk pada keinginan AS-- untuk mengekstradisi Snowden ke wilayah hukum AS. Ini bukan yang pertama bagi Rusia untuk secara terang-terangan menentang kemauan AS, dalam percaturan politik antar kedua negara maupun dalam isu-isu internasional. 

Rusia dan China saat ini diakui atau tidak telah memainkan peranan sebagai penyeimbang kekuatan pengaruh Barat atas apapun kebijakan yang berpotensi merusak tatanan internasional oleh negara-negara Barat, terutama AS dan Uni Eropa. 

Keseimbangan kekuatan adalah penting, bahkan sangat mutlak dibutuhkan untuk mencegah sebuah negara besar bersikap sewenang-wenang terhadap warga dunia untuk alasan apapun demi keamanan nasional negara adikuasa itu, atau untuk sekutu utamanya, atau lebih khusus lagi demi melayani kepentingan "anak manja Barat" paling egois dan badung di dunia, Israel.

Tanpa keseimbangan kekuatan, potensi penyalahgunaan 'pengaruh dan monopoli AS' untuk melanggar hukum internasional sangatlah besar. Jadi peran Rusia dan China memang cukup baik dalam meredam imperium AS yang cenderung agresif dan monopolistis.


Pertumbuhan Ekonomi dan Signifikansi pengaruh geopolitik

Ketika Uni Sovyet belum pecah, negara itu merupakan negara super power yang luas wilayahnya saja mencakup 22 juta km2, bandingkan dengan China yang luasnya 9,6 juta km2, AS yang luas wilayahnya hanya 9,83 juta km2, dan Indonesia yang hanya 1,2 juta km2.

Dengan kemajuan teknologi serta kemampuan rudal nuklirnya saat itu, Uni Sovyet benar-benar menakutkan, menjadi ancaman serius terhadap ideologi Barat.

Lalu di bawah Mikhael Gorbachev Uni Sovyet bubar, pecah menjadi negara-negara kecil dan sebagai akibatnya kekuatan ekonomi mereka turun drastis. 

Runtuhnya Uni Sovyet yang sebelumnya didahului oleh robohnya tembok Berlin menjadi simbol penting bahwa era komunis-sosialisme akan berakhir, tinggal menyisakan China dan Vietnam di Asia, serta Cuba, Venezuela, Bolivia, Nicaragua, dan beberapa negara lain di benua Amerika (Selatan dan Latin).

AS merasa menang dalam persaingan perang dingin, kapitalisme merasa telah menjadi raja sistem ekonomi di dunia, dan NATO menjadi semakin percaya diri seolah sebagai penguasa tunggal di kolong jagad. 

Selama beberapa dekade AS seperti menjadi raksasa ekonomi dan militer tunggal di dunia, hingga imperium itu bertindak semau-maunya menjatuhkan bom di Irak, menyerang Afganistan, dan mempersenjatai oposisi sipil untuk menggulingkan pemerintahan Libya. Ketika zaman Presiden George Bush, negara itu benar-benar bringas. AS tak menggubris DK PBB, keberatan Rusia dan China untuk tidak menyerang begitu saja negara lain tanpa mandat dari DK PBB. 

Jelas bahwa aturan internasional banyak yang dilanggar. Penjara Guantananmo juga pelanggaran atas hukum internasional, di mana tahanan tanpa proses pengadilan disiksa dan dibunuh di sana, atas perintah George Bush. Uskup Agung Afrika Selatan, Desmond Tutu, bahkan menyebut Bush sebagai penjahat perang yang harus diadili. Dia mendesak pengadilan tindak pidana hak asasi internasional (ICC) untuk mengungkap kejahatan HAM yang dilakukan oleh Presiden Bush.

''George Bush dan Tony Blair telah melakukan kejahatan perang terhadap Irak,'' tulis Desmond di surat kabar Inggris The Observer, seperti dikutip The Associated Press, Ahad (2/9). Aktivis Apertheid ini menuliskan, kedua pemimpin negara adidaya itu telah melakukan kebohongan publik, dengan menyiarkan senjata pemusnah massal dan pembunuhan massal sebagai alasan invansi militer pada 2003 itu.

Menurut dia, kestabilan politik internasional dan keamanan di Kawasan Timur Tengah tidaklah akan terusik apabila AS dan sekutunya tidak turut campur di sana. Lebih jauh dia menganalisa penggulingan Saddam Hussein oleh kelompok digdaya itu adalah pemantik kerusuhan di kawasan hingga sekarang, dan memaksa Iran untuk terlibat. 

''Bush dan Blair telah mendorong manusia ke tepi jurang peperangan,'' ujar peraih Nobel Perdamaian 1984 ini. Desmond mengaku kecewa terhadap penegakan hukum di internasional, yang dianggap tidak adil dalam memperlakukan penjahat kemanusian lainnya. 

Dia mempertanyakan pengadilan di Den Haag hanya terkonsentrasi terhadap pelanggar HAM di Asia dan Afrika, namun tidak 'membuka mata' terhadap kejahatan kemanusian yang dimotori oleh AS bersama sekutu di tempat lain. Dia menjelaskan, hingga sekarang 16 kasus kejahatan HAM yang diseret ke ICC. Di antaranya, yang menyeret pemimpin pemberontak dari Republik Demokratik Kongo (DRC), Thomas Lubanga (divonis 14 tahun penjara), dan penjahat perang Serbia Ratko Mladic. 

Amnesti Internasional bahkan menyerukan kepada negara-negara Afrika seperti (Ethiopia, Tanzania,Zambia) yang rencananya akan di kunjungi oleh George W.Bush,supaya menangkap mantan presiden AS itu yang telah melakukan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan ketika ia masih menduduki Gedung Putih tahun 2001-2009.

Memang menurut pakar hukum senior,Matt  Polard  bahwa George W.Bush saat berkuasa dulu telah melakukan berbagai kejahatan terhadap kemanusian yang bertentangan dengan “United Nations Convention Against Torture and Other,Inhuman or Degrading  Treatment or Punishment “.Konvensi yang ditandatangi oleh 147 negara anggota  PBB   yang berlaku secara hukum sejak tahun 1987 ,namun yang efektif hanya bila pelakunya berasal dari negara -negara kecil .Akan tetapi sekiranya mantan petinggi paman Sam yang terlibat berbagai kejahatan itu  mustahil  bisa diseret kepengadilan kejahatan perang internasional(ICC), seperti halnya George W.Bush.

Selama ia menjadi orang nomor satu di Gedung Putih,berbagai kejahatan terhadap kemanusia dilakukannya seperti terhadap masyarakat Iraq,Afghanistan.Ia pula memerintahkan CIA untuk menangkap secara acak warga Iraq atau Afghanistan yang dianggapnya teroris.Lalu tahanan itu dibawa ke Guantanamo Bay ,yang kemudian ternyata kebanyakannya justeru terdiri dari warga sipil Afghanistan .Bahkan Bush membohongi masyarakat internasional dengan mennuduh Iraq mempunyai senjata kimia dan nuklir sebagai dalih untuk membenarkan invasinya terhadap Iraq,padahal ia sebenarnya sudah mengetahuinya bahwa tuduhan itu hanya isapan jempol belaka sebagaimana ia mengakuinya tahun lalu.

Namun siapa menyangka, runtuhnya Lehman Brothers, Enron, Ernst & Young, dan beberapa perusahaan energi, keuangan, dan konsultan terbesar di dunia asal AS karena skandal akuntansi, penipuan laporan keuangan dan juga kasus submarine mortgage berbuntut pada krisis keuangan di AS. 

Tak kurang lima kota di AS menyatakan diri bangkrut. Pernyataan kebangkrutannya pada pengadilan Federal pada 18 Juli lalu karena hutang yang menggunung. Detroit dengan utang sebesar US$ 18 miliar atau setara Rp 184,6 triliun tersebut mengajukan permohonan perlindungan tagihan dari para kreditor.
Kejadian ini sekaligus membuka bab baru setelah lama terbuai sebagai raja industri otomotif Amerika. Meski demikian, ternyata Detroit bukan satu-satunya kota yang mengalami kebangkrutan di AS. Sebelumnya beberapa kota di California pun mengalami hal serupa.

Berikut lima kota yang bangkrut dengan jumlah utang terbesar di AS:

1. Detroit, Michigan

Jumlah utang: US$ 18 miliar
Pengajuan status kepailitan: 18 Juli 2013
Penyebab kebangkrutan: Defisit anggaran sejak 2008, penurunan jumlah penduduk, tingginya biaya kesehatan, lonjakan utang dana pensiun, rusaknya sebagian infrastruktur kota, dan terlalu banyak pinjaman.

2. Jefferson County, Alabama

Jumlah utang: US$ 4 miliar
Pengajuan status kepailitan: 10 November 2011
Penyebab kebangkrutan: Masalah sistem pembuangan limbah kota

3. Orange County, California

Jumlah utang: US$ 2 miliar
Pengajuan status kepailitan: 6 Desember 1994
Penyebab kebangkrutan: Penerapan strategi investasi berisiko

4. Stockton, California

Jumlah utang: US$ 1 miliar
Pengajuan status kepailitan: 27 Juni 2012
Penyebab kebangkrutan: Krisis kredit perumahan berkepanjangan

5. San Bernardino County, California (2012)

Jumlah utang: US$ 500 juta
Pengajuan status kepailitan: 3 Agustus 2012
Penyebab kebangkrutan: Tingginya defisit anggaran, angka pengangguran yang tinggi dan masalah tunggakan kredit perumahan.

Kebangkrutan lima kota di AS ini mengindikasikan betapa seriusnya krisis ekonomi di negara itu. Sementara di saat yang sama Rusia berangsur-angsur pulih dan tumbuh sebesar 3% per tahun, dan China bahkan melesat dengan angka pertumbuhan lebih dari 10% per tahun. 

Rusia sebagai jelmaan Uni Sovyet seolah mampu menjadi penyeimbang kekuatan AS sekarang ini, baik saat menghadapi krisis di Suriah maupun Iran, agar negara adikuasa itu tidak semena-mena memaksakan kehendaknya pada negara lain, dengan mengirimkan jet-jet tempur, menjatuhkan bom-bom, dan menembaki rakyat sipil. 

Dibandingkan dengan masa 1990-an, Rusia lebih tegas dan berani menentang keinginan AS. Pada dekade tahun 1990-an ketika itu Rusia sedang dalam krisis ekonomi sementara AS masih menjadi ekonomi terkuat di dunia.

Namun tahun 2000-an siklus tampaknya menuju fase yang lain. Rusia justru semakin tumbuh dan AS sebaliknya, mengalami krisis yang tak juga pulih hingga sekarang. Anggaran militer AS pun mengalami pemotongan. Jika trend ini tidak juga berubah, boleh jadi 15 tahun ke depan Rusia akan mampu mengungguli AS dari sisi militer. Dan di saat yang sama, China diperkirakan akan tumbuh menjadi negara adikuasa baru. 

Krisis ekonomi di Eropa dan AS tampaknya belum berakhir. Jika Indonesia tetap mampu bangkit dengan pertumbuhan ekonomi di atas 6 % per tahun, bukan tidak mungkin negara kita akan mampu mengejar India dan Brazil, melampaui Belanda, Italia, dan Inggris. Jika Indonesia bisa konsisten seperti itu dengan agenda pembasmian korupsi secara konsisten dan sungguh-sungguh, maka bukan mustahil 20 tahun dari sekarang Indonesia akan menjadi negara maju. 

Rusia, China, India, Brazil, South Africa, dan Indonesia boleh jadi akan menjadi kekuatan baru BRIICS, kekuatan yang akan menjadi penyeimbang bagi monopoli Barat. Tatanan dunia diharapkan akan berubah. Tak ada lagi negara adikuasa yang boleh seenak perutnya meledakkan peluru kendali ke desa-desa di Afganistan, menangkapi orang yang mereka labeli sebagai teroris untuk dijebloskan ke tempat penyksaan paling mengerikan tanpa proses pengadilan di Guantananmo, dan lain-lain kejahatan kemanusiaan. Dunia harus dikembalikan pada aturan kebenaran, universal, adil, dan menghormati martabat kemanusiaan. Bukan cuma slogan kosong, melainkan adil dalam arti sesungguhnya. Demi kesejahteraan seluruh manusia di dunia.     

Pelajaran untuk Indonesia

Sekarang dunia tahu bahwa tak ada tempat aman di dunia digital, apalagi di dalam jaringan internet. Terlebih lagi dengan perangkat smartphone sekarang ini yang menggunakan layar sentuh (touch-screen), yang dengan aplikasi khusus sidik jari Anda bisa dipindai dengan mudah, wajah Anda bisa difoto atau dipindai menggunakan kamera HP Anda, atau aktivitas anda bisa direkam menggunakan kamera di HP Anda, lalu lokasi Anda bisa ditelusuri menggunakan satelit secara akurat menggunakan Google Maps atau Google Earth, tak ada lagi tempat bersembunyi. Aplikasi mata-mata tersebut, sudah ditanamkan ke dalam telepon pintar manapun menggunakan sebuah aplikasi samaran tertentu ke dalam sistem operasi Android ataupun Windows 8. 

Snowden, Julian Assange, dan Manning hanya menunjukkan ke kita, termasuk ke pemerintah Indonesia yang presidennya (SBY) juga disadap, agar lebih berhati-hati dan mulai memikirkan sistem keamanan sendiri. Sebaiknya Indonesia segera mengembangkan satelit sendiri, sistem Search Engine sendiri, media sosial sendiri, yang servernya kita bangun di negeri ini sendiri, dan sistem aplikasi keamanan yang mandiri agar semua informasi tidak bisa disadap oleh mereka. 

Edward Snowden, Julian Assange, dan Bradley Manning hanya membuka mata kita bahwa tak ada tempat aman di kolong jagad ini, dan bahwa mereka tidak menjamin penghentian upaya mata-mata AS itu terhadap siapapun sasaran di dunia ini, baik individu maupun pemerintahan, termasuk Presiden Indonesia sendiri, atau menteri-menterinya, atau hakim-hakim di pengadilan tinggi, atau bahkan warga biasa sekalipun.

BIN dan LSN sebaiknya merespon ini secara konstruktif demi keamanan negara ini ketimbang membela diri dengan mengatakan bahwa ES (Edward Snowden) tidak harus dipercaya. Kepala BIN, Marciano Norman, mengatakan bahwa ES hanya ingin menciptakan ketegangan-ketegangan antar negara saja, tanpa menjelaskan apa motif mendasar dari pria yang secara berani mempertaruhkan nyawanya menghadapi kekuasaan negaranya sendiri (AS) untuk membela warga dunia. Pernyataan Marciano ini sama sekali tak ada gunanya untuk kemajuan digital security system kita saat menanggapi bahwa Presiden SBY dan seluruh jajarannya juga disadap oleh Inggris dan AS ketika pertemuan G-20, sementara Australia mengambil keuntungan dari pencurian informasi tersebut. 

Marciano terkesan takut pada pemerintah Inggris / AS  serta Australia sehingga lebih memilih bermain aman dengan ikut-ikutan menyalahkan Snowden karena barangkali juga mentalitas ketua Badan Intelijen Nasional (BIN) kita ini tidak seberani Edward Snowden atau Julian Assange atau Bradley Manning.

Berbeda dengan China atau Turki, mereka memanggil duta besar AS dan Inggris untuk meminta penjelasan dan klarifikasi soal penyadapan yang mereka (AS, Inggris, dan Australia) lakukan terhadap pemimpin-pemimpin mereka. Pemerintah kita terkesan menghindari konflik, tidak menyakan soal tindakan penyadapan itu, karena jajaran pejabat tinggi di pemerintahan kita memang tidak ingin melihat bagaimana mereka bereaksi.

Harus diakui, pemimpin kita saat ini memang tidak seberani Perdana Menteri Rusia atau China, PM Turki atau India, dan bahkan tidak sebanding dengan mendiang Presiden Soekarno yang begitu percaya diri menyatakan : Amerika kita sterika, Inggris kita linggis ! Saat menghadapi Agresi militer Belanda II yang membonceng tentara Inggris menyerbu Surabaya. Jenderal Mallaby, komandan tempur Inggris tewas ketika itu ditangan pemuda-pemuda Surabaya, setelah sebelumnya menghina rakyat Surabaya agar menyerahkan diri lalu memberikan senjatanya ke markas tentara Inggris di Surabaya, sebelum jam 18.00 tanggal 9 November 1948.
Bung Tomo, pemimpin pasukan Indonesia menghadapi
Inggris dan Belanda di Surabaya.

Jenderal Inggris bermulut besar itu ditemukan telah jadi mayat, kehilangan nyawanya di sore hari 10 November 1948, setelah perang hebat antara pasukan Inggris melawan pemuda-pemuda Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo. Pasukan Inggris yang tersisa pun pergi dari Indonesia. Belanda sendiri tidak berani melanjutkan niatnya menjajah lagi Indonesia, melihat sekutunya yang lebih kuat ternyata tumbang juga di tangan para pejuang pribumi.


Bangkai mobil Brigadir Jenderal Mallaby teronggok di jalanan di Surabaya. Mobil ini terbakar setelah terjadi kontak senjata langsung dengan para pejuang Surabaya di Jembatan Merah. Seorang pemuda Surabaya meledakkan mobil yang ditumpangi Sang Jenderal dengan sebuah granat tangan. Mayat Jenderal itu sulit dikenali lagi, dan para pejuang RI di Surabaya bertempur siang-malam selama tiga minggu melawan para penjajah itu.

Soekarno, Presiden Indonesia,---kata seorang penulis Barat--yang jika Ia berbicara semua pemimpin dunia menyimak dan mendengarkan, pemimpin yang bukan saja menjadi juru bicara untuk negerinya sendiri, melainkan bersuara keras mewakili seluruh rakyat Asia dan Afrika. 


Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno bersama Presiden AS ketika itu, JF Kennedy. Soekarno dianggap pahlawan bukan saja oleh Indonesia, melainkan pula oleh rakyat Asia dan Afrika. John F. Kennedy adalah Presiden AS yang sangat dekat dengan Presiden Soekarno setelah Presiden Indonesia itu dibuat jengkel oleh pendahulu Kennedy, Presiden Dwight Eishenhower. 
Ir. Soekarno mengatakan bahwa niat persahabatan AS di bawah presiden Eishenhower tidak tulus karena permintaan macam-macam dari bantuan yang mereka berikan. Eishenhower juga kedapatan membantu pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi. Eishenhower juga megirimkan penyelundup ke hutan Sulawesi, yang akhirnya tertangkap oleh TNI. Allen Pope, Sang pilot CIA itu akhirnya diampuni oleh Seokarno, setelah istri Pope datang meminta pengampunan, agar suaminya itu tidak dihukum mati.
Soekarno mengunjungi Kennedy pada bulan April 1961. Keduanya langsung merasa cocok. Kennedy secara pribadi bahkan memberi Seokarno sebuah pesawat Helikopter dan Pesawat Hercules C-130 untuk merebut Irian Barat dari tangan Belanda, dan di saat yang sama Kennedy mengutus adiknya, jaksa agung Bob Kennedy untuk datang ke Indonesia dan Belanda. AS menekan Belanda untuk mau ke meja perundingan menyelesaikan sengketa tentang Irian Barat dengan pihak Indonesia.
Kennedy sudah berjanji akan mengunjungi Indonesia, dan Soekarno pun membangunkan sebuah paviliun istimewa di Istana negara untuk sahabatnya itu. Sayang sekali, John F Kennedy keburu tewas ditembak sebelum mencoba paviliun istimewa itu.
   
Presiden RI Soekarno terlihat sangat percaya diri ketika memeriksa pasukan militer AS saat disambut upacara kenegaraan bersama rekannya dari AS, Presiden John F. Kennedy. 


Soekarno adalah ahli bahasa Jempolan. Pada usia 16
tahun ia sudah membaca habis buku karya Karl Max, Das Kapital dalam bahasa aslinya, Bahasa Jerman. Pada Usia 19 tahun mendirikan Partai politik PNI, sebagai alat perjuangan.
Perlu dicatat, Das Kapital adalah buku filsafat yang sangat sulit dicerna, sulit dipahami oleh seorang sarjana lulusan S-2 sekalipun, dan biasanya mahasiswa memahaminya lewat
tulisan kedua yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa awam. Soekarno menguasai tak kurang dari 36 macam bahasa di dunia,
termasuk bahasa Rusia, menjadikan dirinya tidak butuh penterjemah sehingga ia menjadi pemimpin paling supel di dunia. 

Das Kapital, karya Karl Max. Buku Filsafat, pemikiran ekonomi politik  yang merupakan kritik terhadap sistem Kapitalis saat itu.
Karl Max terinspirasi oleh Frederich Engel, karya yang menjadi ide dasar lahirnya sistem sosialis di negara-negara seperti China, Uni Sovyet, Bulgaria, Chekoslovakia, dan
lain-lain Blok Timur ketika itu.
Ini adalah foto tentang dua peimpin negara paling ekspresif di dunia. Presiden Indonesia Soekarno dan Pemimpin Uni Sovyet Nikita Kruschev.
Belum pernah ada hingga kini, dua pemimpin negara se-ekspresif dan sedekat ini, hingga berbagi cerutu bersama--suatu simbol betapa dekatnya Indonesia dan Uni Sovyet ketika itu.
Uni Sovyet membantu Indonesia dengan mengirimkan kapal perang, kapal selam, dan senjata-senjata canggih untuk merebut Irian Barat sehingga Belanda mundur dan Indonesia tanpa kesulitan merebut kembali Irian Barat.
Kedekatan Indonesia dan Uni Sovyet telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angkatan laut terkuat di Asia, setelah Jepang kalah dalam perang dunia II.

AS setelah sepeninggal Kennedy, di bawah Presiden baru mereka Lyndon Johnson, berbalik membantu Belanda. AS berpikir ulang untuk terus membantu Belanda secara militer ketika itu, ketika mereka diberitahu Soekarno melalui
duta besar mereka di Jakarta, bahwa Indonesia sanggup mengusir Belanda karena Uni Sovyet akan membantu secara militer. AS berhitung ulang melihat fakta ini, menghadapi Uni Sovyet yang ketika itu merupakan negara super power akan membuat perang berkepanjangan dan melelahkan setelah semua sumber daya mereka tersedot pada PD II melawan Jepang.






No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...